Ratusan akun pribadi milik politisi Jerman, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel bocor. Dan hingga kini jumlahnya tersebut terus bertambah dan parahnya dapat diakses secara mudah.
"Data dan dokumen pribadi milik ratusan politisi dan tokoh top diungkapkan di Internet. Pemerintah menanggapi insiden ini dengan serius," kata juru bicara pemerintah Martina Fietz seperti dilansir AFP Sabtu (5/1/2019).
Data pribadi yang mencakup alamat, nomor telepon, surat, faktur, dan dokumen identifikasi terungkap di Twitter bulan lalu tetapi baru direalisasikan minggu ini.
Sebelumnya Ratusan akun Instagram dilaporkan telah diretas. Akun Instagram para korban tiba-tiba log-out dengan sendirinya dan tidak bisa log-in kembali.
Password, nomor ponsel dan alamt e-mail yang didaftarkan juga telah berubah. Sialnya lagi, saat ingin memulihkan akun dengan opsi 'Lupa kata sandi', Instagram malah menginformasikan jika ingin merubah password petunjuknya dikitm ke alamat e-mail domain Rusia.
Sejak bulan Agustus, peretasan akun ini semakin membludak yang dapat dipantau melalui keluahan di akun Twitter dan sempat masuk dalam Google Trend bulan ini. Pengguna Instagram yang mengalami peretasan telah mengeluh melalui Twitter dan situs Reddit.
Instagram mengatakan pihaknya masih belum melihat adanya peningkatan laporan peretasan akun penggunanya.
“Ketika kami mengetahui akun telah disusupi, kami mematikan akses ke akun tersebut, dan pengguna yang telah terkena dampak dibantu memulihkan melalui proses remediasi sehingga mereka dapat menyetel ulang kata sandi mereka," kata Instagram dalam sebuah pernyataan yang dilansir laman BGR.
Namun cara itu tidak bisa dijadikan solusi karena nomor ponsel dan email juga ikut dicuri oleh peretas.Abigail Nowak salah seorang korban mengatakan saat ia ingin memulihkan akun miliknya, Instagram mengirim tautan rusak serta e-mail dari robot yang tidak mengatahkan ia kesitus manapun.
Belum diketahui apa motiv dibalik pembobolan akun Instagram ini, tapi yang pasti sangat merugikan bagi para korbannya karena Hacker menggunggah gambar tak pantas di akun-akun korbannya.
Tak dapat dipastikan pula pelakunya memang benar orang Rusia atau orang yang menyamar mengatas namakan warga Rusia.