Terungkap, Ini Alat Yang Digunakan Oleh Hacker Untuk Meretas Drone


Dikutip dari laman recode.IDTerungkap, Ini Alat Yang Digunakan Oleh Hacker Untuk Meretas Drone – Penggunaan dan pengembangan teknologi drone muncul sejak awal abad 19, sebelum perang dunia I. Pada saat itu, terjadi pertempuran antara Austria melawan kota Venesia, Italia.
Austria yang menguasai mayoritas wilayah Italia meluncurkan ratusan balon dari kapal Austria Vulcano. Balon – balon tersebut pun berhasil mengenai target, walaupun beberapa diantaranya justru meleset berubah arah karena tertiup angin dan malah meledak di perbatasan Austria dan Italia.

Kemudian, pada 8 November 1898, Nicolas Tesla, penemu AS keturunan Serbia mematenkan remote control atau pengendali jarak jauh temuannya. Remote control ini menjadi dasar ilmu robotik kontemporer. Tesla membuat kapal dan balon yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Namun kini istilah drone tidak lagi mengacu pada penamaan istilah dalam dunia kemiliteran saja. Drone kini menjadi salah satu gadget yang cukup populer untuk kalangan berduit.
Penggunaan drone tidak lagi hanya sebatas sebagai pesawat tanpa awak yang berfungsi sebagai pesawat pengintai atau sejenisnya,namun kini drone sudah menjadi barang mainan mewah yang bisa di gunakan untuk sebagai sarana pengambilan anggle foto atau video dari atas.
Quadcopter atau yang umumnya orang di Indonesia lebih sering menyebutnya drone belakangan ini menjadi sangat populer karena distribusi dan penjualannya semakin meluas ditambah dengan ketersediaan berbagai jenis dan varian produknya.
Namun tahukah anda jika sebenarnya drone yang anda terbangkan itu bisa di retas ?. Berikut penjelasannya.

Sebuah Perangkat Kecil Yang Menakutkan
Menurut laporan yang dailansir dari Ars Technica pada konferensi keamanan PacSec yang berlangsung di Tokyo Jepang, para peneliti menunjukkan bagaimana sebuah perangkat kecil yang mereka ciptakan memungkinkan mereka untuk meretas drone ini dengan mudah pada saat drone terbang dan membuat pilot aslinya tak bisa mengendalikan drone tersebut lagi.
Pada dasarnya teknik ini adalah mengambil alih kontrol terhadap drone dari pilot aslinya, peretas kemudian bisa menggunakannya untuk tujuan mereka sendiri, atau hanya untuk menabrakan drone tersebut jika mereka menginginkannya.

 
 
Hal yang menakutkan dari insiden ini adalah bahwa teknik dalam meretas drone ini bekerja pada setiap drone yang menggunakan protokol DSMx, dimana protokol ini sering terdapat pada drone hobi, pesawat, helikopter, mobil, dan bahkan kapal.Mungkin teknik meretas drone ini bukan hal yang baru, namun ini merupakan pertama kalinya yang pernah disajikan dalam paket lengkap kepada publik.
Kabar baiknya, saat ini perangkat yang digunakan oleh para peneliti dalam demonstrasi tidak tersedia untuk umum, yang berarti tidak semua orang bisa membeli alat ini secara bebas di toko-toko.
Namun aspek mengkhawatirkan dari temukannya celah keamanan ini adalah bahwa sekarang teknik hacking tersebut telah terungkap ke publik, dimana para hacker bisa saja mulai mencoba dan melakukan penelitian sendiri untuk mencari tahu cara lain untuk mengeksploitasi protokol DSMx.

Kendati hal ini terdengar cukup menakutkan, sisi baiknya adalah alat yang di gunakan untuk meretas drone ini juga dapat digunakan untuk tindakan yang positif juga, seperti petugas penegak hukum yang bisa menyita drone nakal yang terbang di area terlarang untuk drone.

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post